Prakirawancuaca BMKG Wilayah III Denpasar Eka Putra mengatakan, tak ada yang perlu dikhawatirkan dari fenomena hujan es ini. Prakirawan cuaca BMKG Wilayah III Denpasar Eka Putra mengatakan, tak ada yang perlu dikhawatirkan dari fenomena hujan es ini. Jumat, 19 November 2021; Cari. Network. Tribunnews.com;
WARTABANJARCOM, BANJARMASIN- Sebuah video beredar di media sosial, Sabtu (28/5/2022) menunjukkan cuaca ekstrem berupa hujan es di Sungai Gadung RT 3, Kecamatan Karang Intan, Kabupaten Banjar, Kalsel. Tampak seorang pria di video itu mengatakan lokasi kejadian tersebut, sembari terdengar juga suara hujan deras. Tampak cuaca sedang hujan deras. Pria itu berada di teras sebuah rumah []
5Saha pencipta lagu kawih „Es Lilin" Ibu Mursih 20 JUMLAH SKOR KESELURUHAN 100 . Lagu anu kaasup kawih buhun di antarana lagu "Banjar Sinom", jeung sajabana. (2) Kawih Jaman Jepang dimimitian kira-kira Jepang datang ka Indonesia dina taun 50- "Hujan Munggaran, jsb., kaasup kawih-kawih anu dikolaborasikeun.
cash. Buleleng - Fenomena hujan es terjadi di Banjar Dinas Dadap Putih, Tista, Busungbiu, Buleleng, Bali. Hujan itu berbentuk butiran kecil yang menyerupai es dengan disertai hujan es itu terjadi Minggu 22/11 siang. Hujan berlangsung selama kurang lebih 30 menit. Tak ada korban jiwa dan kerugian dalam fenomena hujan es tersebut."Sebelum hujan nampak mendung tebal yang disertai dengan angin kencang dan turun hujan lebat yang disertai dengan butiran es yang jatuh dengan diiringi hujan deras yang mengguyur sekitar lingkungan desa Tista kecamatan Busungbiu yang berlangsung kurang lebih sekitar 30 menit," kata warga bernama Luh Nopi Apriliani. BMKG Wilayah III Denpasar menjelaskan hujan es normal terjadi di beberapa wilayah di Indonesia. Menurutnya hujan es disebabkan awan cumulonimbus."Untuk hujan pada dasarnya normal terjadi ya, untuk wilayah Indonesia bukan sesuatu yang luar biasa jadi lumrah terjadi walaupun wilayah tropis lumrah terjadi. Karena hujan es itu dihasilkan dari awan cumulonimbus dimana awan cumulonimbus itu pada dasarnya komponen awannya terdiri dari partikel air dan juga partikel es begitu. Jadi apabila misalkan partikel es yang ada di awan itu jatuh sampai ke permukaan nggak semuanya mencair itu yang kita sebut dengan hujan es. Kalau nanti mencair sampai bentuk air kan kita ngerasa air itu lebih dingin gitu," kata Forkester BMKG Wilayah III Denpasar, Eka Putra saat dihubungi detikcom, Senin 23/11/2020.BMKG juga memprediksi kemungkinan hujan es di Bali terjadi kembali. Namun hal itu tergantung dari labilitas udara di daerah."Ya tidak menuntut kemungkinan potensi masih terjadi. Jadi kita tidak bisa juga menentukan dimana akan terjadi sifatnya agak lokal terus istilahnya tergantung labilitas udara di daerah masing masing. Kalau kita belum bisa terus terang memprediksikan dimana terjadi hujan es itu," ujar itu, BMKG memprediksi cuaca tiga hari ke depan di wilayah bagian besar Bali masih berpotensi hujan deras pada siang dan sore hari. Masyarakat diimbau tetap mewaspadai kilat, petir serta angin kencang."Jadi perlu diwaspadai juga untuk potensi hujan yang terkadang disertai petir dan angin kencang. Untuk kejadian hujan es ini sebenarnya tidak perlu dikhawatirkan karena kan juga particle butiran es juga kecil-kecil jadi nggak terlalu berisiko jadi yang perlu diwaspadai adalah juga potensi lain yang disebabkan oleh awan cumulonimbus seperti halnya kilat petir dan angin kencang," ungkap juga video 'Heboh Hujan Es di Sumatera Utara'[GambasVideo 20detik] idn/idn
MANGUPURA– Bali sejatinya memasuki peralihan musim dari kemarau ke musim potensi hujan di Bali tidak merata dan hanya sebagian daerah yang mengalami hujan. Khusus untuk di wilayah Desa Petang, Badung, Kamis 19/11 melah terjadi fenomena hujan es. Fenomena hujan es terjadi di Banjar Tinggan dan Banjar Pelaga, Desa Pelaga. Hujan es terjadi tak lebih dari 30 hujan es memang sudah pernah terjadi beberapa kali di wilayah Pelaga, sejauh ini belum dilaporkan adanya kerusakan akibat hujan es tersebut. “Awalnya hujan lebat disertai angin kencang sekitar pukul satu siang. Lalu sekitar pukul setengah dua, mulai berjatuhan es sebesar kelereng,”ungkap I Wayan Arsa, warga Pelaga, Perbekel Pelaga I Made Sandu yang dikonfirmasi terpisah membenarkan telah terjadi hujan es di wilayah Desa Pelaga. “Iya benar, tadi sempat terjadi hujan es, yang disertai angin kencang,” sampai saat ini belum menerima laporan adanya kerusakan yang diakibatkan oleh hujan es tersebut.“Butiran es yang jatuh langsung pecah, belum ada laporan kerusakan bangunan atau rumah warga,” Prakirawan Cuaca Balai Besar Meteorologi Klimatologi dan Geofisika Wilayah III Denpasar, Putu Agus Dedy Permana menerangkan, fenomena hujan es merupakan fenomena cuaca alamiah yang biasa hujan lebat es disertai kilat atau petir dan angin kencang berdurasi singkat terjadi karena adanya awan konvektif yaitu awan cumulonimbus yang lebih banyak terjadi pada masa transisi atau pancaroba musim baik dari musim kemarau ke musim hujan atau sebaliknya, namun tidak menutup kemungkinan terjadi pada saat musim hujan. “Fenomena hujan es merupakan fenomena cuaca alamiah yang biasa terjadi,” pantauan dari citra satelit terjadi awan konvektif di wilayah Petang antara pukul - dari citra radar cuaca tertangkap ada fenomena hujan lebat yang bisa saja hujan es terjadi antara pukul -
DENPASAR, Fenomena hujan es terjadi di Banjar Dinas Dadap Putih, Desa Tista, Busungbiu, Buleleng, Bali, Minggu 22/11/2020. Fenomena ini sempat direkam oleh masyarakat kemudian videonya tersebar dan viral di media sosial. Seperti yang diunggah oleh akun Instagram yang menyebut hujan es sebesar biji kopi. "Hujan es sebesar biji kopi terjadi sekitar 15 menit di Dadap Putih," tulis akun tersebut. Baca juga Diklaim Pernah Terjadi 20 Tahun Lalu, Hujan Es Sebesar Kelereng Melanda Kacamatan di NTT Ini Kasubag Humas Polres Buleleng Iptu Gede Sumarjaya membenarkan fenomena tersebut. Hujan es terjadi sekitar pukul WITA dan berlangsung sekitr 30 menit. Baca juga Ini Daftar Lengkap Besaran UMK Jatim 2021 Sebelum hujan, di lokasi tersebut tampak mendung tebal disertai angin kencang. Lalu turun hujan lebat yang disertai butiran es yang mengguyur sekitar lingkungan desa. "Hujan disertai butiran es ini berlangsung kurang lebih sekitar 30 menit," katanya melalui pesan Whatsapp, Minggu malam. Fenomena itu tak sampai menyebabkan korban jiwa atapun material. Dua kali terjadi Fenomena hujan es terjadi dua kali di Bali dalam sepekan terakhir. Pertama, hujan es terjadi di Desa Pelaga, Kecamatan Petang, Kabupaten Badung, Bali pada Kamis 19/11/2020. Kemudian hujan es kedua dilaporkan terjadi di Banjar Dinas Dadap Putih, Desa Tista, Busungbiu, Buleleng, Bali, Minggu 22/11/2020. Prakirawan cuaca BMKG Wilayah III Denpasar Eka Putra mengatakan, tak ada yang perlu dikhawatirkan dari fenomena hujan es ini. Menurutnya, hujan es di Indonesia lumrah terjadi. "Hujan es pada dasarnya untuk wilayah Indonesia secara umum bukan sesuatu yang luar biasa, hal tersebut lumrah terjadi," katanya saat dihubungi, Senin 23/11/2020 pagi. Ia menjelaskan hujan es ini disebabkan oleh adanya awan kumulonimbus.
hujan es di banjar